IPM Darul Arqam Garut


Runcing itu menggigil di benak nadiku
pena itu hambar menguray makna history loyalitas
Sudiku kini terkapar di ranah perjuangan
tapi entah hasrat melayu nitrat itu terus menarikku seolah nikotin
Dilematis diatribe kulantunkan
dalam irama not yang mengubur ego sentry..


Kini kau kenalkan sosial..
kau kenalkan problem
kau juga dengan polosnya menyodorkan prioritas
Kau tahu kami punya kewajiban..
Kau tahu kami punya cita-cita..
Dan kau juga tahu kami punya hobi.. tapi kau tidak tahu sungguh dilematisnya sebuah anjungan..
bodohnya kami entah kenapa ingin berjuang karena mu,,
untuk pena runcing itu..
untuk jas kuning itu..
dan untuk kertas berdebu yang kau bilang proposal..


sudahlah!! menyerhlah kau!!
kami sudah lelah

ayolahh…
kenapa kau masih merangkulku??
aku ini bedebah..
pergilah kawan mataku hanya hedonisme belaka..
ku bilang pergi kau!!
kenapa masih tersenyum..
dilematis ini menyiksaku tau..
karenamu…
aaarrrghhhh
nampaknya kau benar-benar egois kawan..
tak mau pergi,, apa daya prespektif ini??
daannn kau bedebah,, tak mau pergi dalam pikirankuu..
sssiaaall aku masih merindukanmu hari ini
pena runcing dengan garis hitam melakat segi lima…
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
hhufft..
okelah kalau kau tidak mau pergi,,, kemarilahh
Biar ku peluk kau dengan militansi khalayak seadanya ini…
karena ku tahu aku masih belajar jadi seorang pelajar ideal.
met millaaaaaddd IPM kawanku
-18 juli-

Categories: